Gubernur Yulius menegaskan bahwa kehadirannya bukan sekadar simbolis, melainkan juga sebagai bentuk nyata mendengarkan langsung aspirasi masyarakat.
“Saya hadir disini untuk menyerap keluhan dan kebutuhan petani secara langsung, jadi Ini bukan sekadar panen, ini bagian dari mendengar langsung suara rakyat,” ujar Gubernur Yulius.
Saat dialog bersama para petani, salah satu permasalahan utama yang disampaikan adalah kebutuhan alat pemotong padi dan perbaikan infrastruktur jalan pertanian. Petani mengeluhkan sulitnya akses distribusi hasil panen akibat kondisi jalan yang rusak.
“Kalau panen bagus tapi jalan rusak, hasil tidak bisa cepat dibawa keluar. Maka itu saya langsung instruksikan Dinas Pertanian dan Dinas PU untuk segera menindaklanjuti laporan ini. Jangan tunggu terlalu lama. Petani butuh solusi, bukan janji,” tegasnya.
Gubernur juga menekankan pentingnya langkah responsif dan pendekatan dialogis dalam setiap kebijakan pembangunan, khususnya di sektor pertanian. Ia berharap sektor ini tetap menjadi prioritas utama dalam pembangunan daerah.
Kegiatan panen raya yang dihadiri juga oleh dinas terkait, diakhiri dengan peninjauan langsung lahan pertanian dan interaksi hangat bersama para petani.**(Abd)
