Tomohon,Cahayamanadonews.com~Pengancaman dan intimidasi kepada perangkat dan linmas bahkan ASN, dalam masa kampanye pemilihan kepala daerah sementara berlangsung. Saat ini, di Kota Tomohon peran tersebut sementara di lakoni oleh oknum oknum yang tidak bertanggung jawab, demi menunjang suara salah satu Paslon. Mereka (perangkat dan linmas bahkan ASN), secara nyata harus memasang atribut calon tertentu sebagai bentuk dukungan rill, kalau tidak akan dikenai sanksi (ASN) bahkan dipecat (perangkat/linmas).
Hal ini diungkapkan politisi muda dari Tomohon barat Rocky Loho. Bagaimana tidak , oleh sejumlah perangkat, Linmas bahkan ASN yang meminta namanya tidak di publish, kepada dirinya menyatakan mereka dipaksa memasang atribut untuk mendukung salah satu paslon peserta pilkada 2024 di Tomohon.
"Proses demokrasi di Kota Tomohon sedang tidak baik baik saja, begitu banyak perangkat dan linmas bahkan ASN yang berdasar aturan harusnya netral tapi dipaksa dan diintimidasi oleh oknum oknum tertentu untuk secara nyata memasang atribut calon tertentu sebagai bentuk dukungan nyata, jika tidak akan ada sangsi", ujar Loho.
Loho pun membandingkan dengan pergerakan politik Pak Wenny Lumentut dan Penatua Michael Mait, yang dalam beberapa moment pesta bahkan ketika melayat duka sering bertemu dengan para perangkat, linmas dan ASN yang menyatakan dukungan, namun Pak Wenny dan Penatua Michael selalu memberikan arahan dan pendidikan politik yang benar kepada mereka, bahwa bekerjalah secara total dan maksimal untuk pelayanan masyarakat. Disaat pemilihan anda punya hak suara, silahkan memilih sesuai dengan suara hati dan jangan terlibat politik praktis, fokus di pelayanan masyarakat sebagai perangkat, linmas dan ASN.
"Masyarakat Kota Tomohon adalah orang orang cerdas, sehingga boleh menegakkan kedaulatan rakyat dalam menentukan pemimpin yang lebih baik untuk Kota Tomohon ke depan. Jadilah orang merdeka, memilih tanpa paksaan dan intimidasi, memilih pakai suara hati, masyarakat Tomohon yang berhak menentukan pemimpin Tomohon kedepan tanpa paksaan dan intimidasi",imbuhnya.**(Abd)