Tomohon|||CMN- Pemerintah Kota Tomohon yang dipimpin oleh Wali Kota Caroll Senduk dan Wakil Wali Kota Wenny Lumentut (CSWL) terus melakukan berbagai upaya dalam rangka Percepatan Penurunan Stunting.
Upaya tersebut terus digenjot, oleh Pemerintah Kota Tomohon melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB), dengan melakukan kegiatan Minilokakarya Kecamatan dalam Upaya Percepatan Penurunan Stunting, yang digelar di Balai Pertemuan Umum Kantor Lurah Talete Satu, Selasa (22/11).
Dalam kesempatan itu, Ketua TP-PKK Kota Tomohon, drg. Jeand'arc F. Senduk-Karundeng, yang menjadi pemateri akan pemberdayaan Ekonomi Keluarga Dalam Pencegahan Stunting
Saat memberikan materi, drg. Jeand'arc, mengungkapkan bahwa stunting kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu yang lama, umumnya karena asupan makanan yang tidak sesuai dengan asupan gizi. kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal setelah bayi lahir, akan tetapi kondisi stunting baru nampak setelah anak berusia 2 tahun.
"Saya menekan kepada ibu-ibu hamil harus rajin memeriksakan kehamilan minimal 6 kali ke faskes kesehatan, dan rajin mengkonsumsi makanan bergizi. Kedepannya juga setelah bayi lahir agar diberikan ASI Eksklusif selama 6 bln. Karena ASI ini sangat besar manfaatnya. Selain itu, permasalahan stunting ini merupakan PR bersama bagi kita semua, baik unsur pemerintahan, PKK, maupun unsur-unsur lain yang terkait." ajak drg. Jeand'arc.
Pada kesempatan itu, drg. Jeand'arc mengajak sepenuhnya menjalankan program pemerintahan percepatan penurunan stunting menuju zero stunting di tahun 2024.
"Kita harus ada rasa memiliki, simpati dengan program kegiatan ini, untuk membantu sesama agar di Kota Tomohon tidak ada lagi anak stunting." minta drg. Jeand'arc.
Menurut drg. Jeand'arc, selain upaya percepatan stunting yang sementara dilakukan, juga harus fokus dalam upaya pencegahan stunting.
"PKK dalam upaya percepatan penurunan stunting, lewat strategi pelaksanaan di pokja II ( Bidang Pendidikan dan Peningkatan Ekonomi). Dengan prioritas program Optimalisasi Pembinaan Bina Keluarga Balita, dan program unggulan Optimalisasi Pemberdayaan Ekonomi Keluarga seperti penguatan kelompok UP2K PKK, pembinaan dan pemanfaatan dana/modal usaha, mengupayakan usaha yang berkelanjutan, memanfaatkan bahan baku lokal, pembinaan produksi yang baik ( kemasan dan pemasaran ).
Kader PKK masuk juga dalam Tim Pendamping Keluarga selain unsur kader KB dan unsur bidan / tenaga kesehatan lainnya, mempunyai tugas untuk melaksanakan pendampingan meliputi penyuluhan, fasilitasi pelayanan rujukan, dan fasilitasi penerimaan program bantuan sosial kepada calon pengantin / calon PUS, Ibu Hamil, Ibu Pasca Persalinan, Anak usia 0-59 bln, serta melakukan surveilans keluarga beresiko stunting untuk mendeteksi dini faktor-faktor risiko stunting dalam berbagai kondisi.
"Diharapkan kader PKK bekerja dengan sungguh-sungguh dalam membantu program pemerintah dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kota Tomohon." tutup istri tercinta dari Wali Kota Tomohon Caroll Senduk.
Sementara itu, saat kegiatan, dalam laporan Kepala Dinas PPKB Mareyke Manengkey, didampingi Kepala Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga Grace M. Montolalu, menjelaskan Minilokakarya merupakan kegiatan pertemuan dalam rangka mengawal dan mengevaluasi pelaksanaan pendampingan keluarga, pembinaan Tim Pendamping Keluarga serta laporan kondisi pelaksanaan pendampingan keluarga dan program percepatan penurunan stunting di seluruh kelurahan.
Camat se-Kota Tomohon, Ketua TP. PKK Kecamatan se Kota Tomohon, Penyuluh Lapangan KB Kota Tomohon, Kepala Puskesmas se-Kota Tomohon, Technical Assisten ( Satgas Stunting ) Kota Tomohon, Ketua TP-PKK Kelurahan Kota Tomohon. (MiRa)
