Kepala Dinas Pertanian dan Perternakan Steven Waworuntu, SSTP (Foto Ist/MiRa) |
Tomohon|||CMN- Wabah Penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak, hingga saat ini sudah tersebar di 15 provinsi di Indonesia. Wabah PMK menjadi keresahan di kalangan peternak khususnya hewan Sapi.
Menanggapinya saat diwawancarai wartawan media ini Selasa (24/5), Kepala Dinas Pertanian dan Perternakan Steven Waworuntu, SSTP mengungkapkan bahwa sampai saat ini wabah PMK belum masuk di Kota Tomohon.
"Walau wabah PMK yang menjangkit hewan ternak Sapi bahkan juga sampai pada kambing, domba, dan babi belum masuk di Kota Tomohon, kami mengantisipasinya, dengan langkah awal telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan instansi terkait di tingkat provinsi telah diadakan observasi ke lapangan." terang salah satu putra Minahasa terbaik alumni IPDN.
Menurut Mantan Kabag Humas dan Protokol Pemkot Tomohon ini, berharap jangan sampai wabah PMK pada hewan berkaki empat masuk di Kota Tomohon, untuk itu pihaknya terus mewaspadai. "Kami terus menghimbau agar selalu menjaga kesehatan hewan baik di lokasi kandang bahkan di rumah-rumah peternak." imbau Waworuntu.
Dirinya juga mengingatkan kepada pelaku bisnis di Kota Tomohon yang membawa hewan ternak dari luar daerah agar memperhatikan hal ini. "Jangan nanti ada hewan yang sakit dibawah masuk ke Kota Tomohon. Jika sudah dibawah masuk, pastinya akan mewabahnya PMK di Kota Tomohon." tukas Tonaas BM Tomohon.
Sementara itu, dari data yang dirangkum redaksi cahayamanadonews.com yang dikutip dari media cnbcindonesia.com, bahwa Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, berdasarkan laporan lapangan per 17 Mei 2022, Dari 15 provinsi terdeteksi di 52 kabupaten/ kota. Populasi ternak di 15 provinsi tersebut tercatat 13,8 juta ekor. Namun, dari jumlah populasi itu, yang benar-benar terdampak ditemukan kasus PMK pada populasi 3,9 juta ternak. Lalu yang benar-benar sudah dinyatakan positif kena PMK ada sekitar 13 ribuan ternak. (MiRa)