Direktur RS Gunung Maria Tomohon, dr Franky Palendeng. |
Tomohon|||CMN- Pihak keluarga almarhumah SS alias Stience (63), warga Ranomerut, Kecamatan Eris, Kabupaten Minahasa, mempertanyakan pelayanan buruk dari Rumah Sakit (RS) Gunung Maria Tomohon.
SS yang sebelumnya adalah pasien rawat inap yang meninggal dunia, diduga setelah mengkonsumsi obat yang diberikan oleh tenaga kesehatan (Nakes) RS Gunung Maria Tomohon.
Hal tersebut langsung ditanggapi, oleh Direktur RS Gunung Maria Tomohon, dr Franky Palendeng, saat dikonfirmasi melalui telepon WhatsApp-nya, mengatakan, pihaknya sudah memberikan pelayanan terbaik kepada semua pasien, termasuk almarhumah. "Sudah dijelaskan oleh dokter dan perawat yang merawat ke keluarga. Intinya kami RS sudah melakukan sesuai prosedur," katanya, Selasa, (22/03) sore tadi.
Menurutnya, prosedurnya untuk masing - masing penyakit berbeda - beda. "Yang berwenang untuk menjawab dr spesialis yang merawat pasien," ujar Palendeng.
Dijelaskannya, terkait obat yang diberikan kepada pasien. Adalah obat muntah, dan sudah diberikan sejak pasien masuk rumah sakit. "Obat tersebut tidak menyebabkan kematian. Sedangkan untuk infus bukan pengganti makanan, melainkan berisi cairan dan elektrolit untuk memenuhi kekurangannya. Namun hasil lab menunjukkan hasil elektrolit nya normal, jadi tidak ada indikasi untuk dilakukan pemasangan infus," jelas Palendeng.
"Sedangkan pemasangan infus di saat pasien sudah tidak sadar, adalah merupakan salah satu prosedur dalam melakukan resusitasi, yaitu untuk menyuntikkan obat untuk memicu jantung berdenyut," tambahnya. (***)