Minahasa|||CMN- Desa Rumengkor satu waspada akan penyakit demam berdarah dengue (DBD). Untuk memutus penyebaran penyakit yang dibawah oleh nyamuk Aedes aegypti ini, Puluhan rumah dilakukan penyemprotan atau fogging sebagai salah satu upaya pencegahnya.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Desa (Kades) Rumengkor satu Jeri Korengkeng, kepada wartawan media ini, melalui pesan WhatSapp-nya, Sabtu (8/1).
"Kasus penyakit DBD di Desa Rumengkor satu saat ini ada 3 orang, untuk itu bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa melalui Puskesmas Kecamatan Tombulu, kami menggelar penyemprotan atau fogging. Pada hari ini berlokasi jaga 2, kami menargetkan ada 30 rumah untuk dilakukan penyemprotan." jelas Korengkeng, yang diwakili oleh Stevie Karundeng, sembari mengakui akan melakukan terus melakukan penyemprotan di Jaga lainnya.
Untuk itu Korengkeng memberikan apresisasi dan terima kasih kepada pihak Puskesmas Tombulu untuk memutus mata rantai penyebaran DBD di Desa Rumengkor satu.
Korengkeng mengajak masyarakat agar menjaga kesehatan dan kebersihan dilingkungan rumah, sehingga tidak ada lagi kasus DBD di Rumengkor satu.
Berikut cara mencegah penularan dan perkembangbiakan nyamuk DBD ini, kita perlu menerapkan 3M yaitu:
1. Menguras penampungan air
2. Menutup rapat penampungan air di rumah
3. Mendaur ulang limbah dan barang-barang bekas.
Selain mencegah perkembangbiakan nyamuk, kita juga wajib melindungi tubuh untuk mencegah gigitan nyamuk DBD.
Cara untuk mencegah gigitan nyamuk DBD diantaranya:
1. Memakai baju dan celana panjang, kaus kaki, serta sepatu di jam-jam nyamuk DBD aktif menggigit.
2. Menggunakan losion antinyamuk agar nyamuk enggan untuk mendekati dan menggigit Anda.
3. Saat tidur, gunakan kelambu di tempat tidur agar terlindungi dari gigitan nyamuk DBD. (MiRa)