Foto Dokumentasi Redaksi CMN |
Tomohon|||CMN- Akhirnya setelah tiga hari, ratusan karyawan dan staf Rumah Sakit Umum (RSU) Bethesda melakukan aksi penolakan kepada Yayasan Medika dibawah kepemimpinan Ketua Dkn Winndy Yessy Veronica Sompie-Lucas A.Ma, atas di gantinya 3 orang direksi yakni Direktur dr. Ramon Amiman, Wakil Direktur Penunjang Medis dr. Maryo Moningka Sp.Rad dan Wakil Direktur Pelayanan Medis dan Keperawatan dr Ellaine Wenur M.Kes.
Ratusan karyawan dan staf RSU Bethesda menyampaikan secara resmi tuntutannya kepada perwakilan yayasan medika dr. Yuanita Asri Langi Sp.PD-KEMD.
Foto Dokumentasi Redaksi CMN |
Tuntutan tersebut juga dibacakan di depan ratusan pegawai RSU Bethesda, yang diwakili oleh Franny Walangitan,SH selaku Kapala Bidang Humas.
Ke-4 tuntutannya sebagai berikut:
Pertama:
Pencabutan SK pengangkatan Direktur Baru dan memberlakukan kembali direktur yang lama yakni Direktur dr. Ramon Amiman, Wakil Direktur Penunjang Medis dr. Maryo Moningka Sp.Rad dan Wakil Direktur Pelayanan Medis dan Keperawatan dr Ellaine Wenur M.Kes.
Kedua:
Pulihkan kembali nama baik direksi yang lama dari tuduhan melakukan penyelewenggan dana Covid 19 dengan melakukan permintaan maaf dan klarifikasi terbuka lewat media oleh BPS dan Pengurus yayasan kepada seluruh karyawan dan jemaat.
Ketiga:
Pengelolaan Keuangan Sepenuhnya di kembalikan ke RSU Bethesda
Terakhir, STOP Sentralisasi 350 Juta perbulan ke yayasan Medika
Selanjutnya Tuntutan Pegawai RSU Bethesda ini disampaikan dr Yanti kepada pimpinan yayasan medika bertempat di kantor sinode GMIM.
Sementara usai pembacaan tuntutan, salah satu karyawan RSU Bethesda kepada sejumlah awak media menyampaikan,
"Kami tegaskan, apabila tuntutan ini tidak diindahkan atau ditindaklanjuti yayasan maupun BPMS GMIM, akan terus melakukan aksi serupa dan kalau perlu sampai mogok kerja" katanya.
Dia mengingatkan, hal ini yang harus menjadi perhatian dari yayasan medika dan pihak sinode GMIM karena kalau sampai mogok kerja terjadi jemaat maupun masyarakat akan dirugikan dan rangka mendapatkan pelayanan kesehatan.
Sementara itu, ditempat terpisah salah satu anggota jemaat GMIM di Kota Tomohon mengakui kepada wartawan media ini, "Kami sudah resah dengan kejadian ini, jika pihak yayasan maupun BPMS GMIM tidak menyelesaikannya, kita akan turun untuk melakukan aksi." ujarnya dengan meminta agar namanya tidak dipublikasi.
(MiRa)